Hi, 2012!

Bismillah

Banyak orang tidak membuat resolusi di awal tahun karena takut kebanyakannya tidak akan tercapai. Menurut saya malah sebaliknya. Contoh resolusi saya tahun 2009, dapet TOEFL score minimal 550. Dengan kemampuan bahasa Inggris level Tarzan, rasanya angka tersebut tinggi sekali. Namun nilai TOEFL ITP saya pada akhirnya 577, lebih dari cukup untuk apply beasiswa. Coba kita lihat prakiraan hasilnya, dengan skenario yang berbeza


0. Saya tulis impian saya di blog. Saya perlu itu untuk syarat daftar beasiswa. Saya belajar mati-matian. Beli buku, latihan, cari referensi, ngutang untuk bayar biaya ITP (waktu itu sekitar 300,000 IDR). Saya visualisasikan betul-betul seandainya saya berhasil mendapat skor TOEFL lebih dari 550. Kenyataan sesuai dengan harapan. Langit cerah, hati berbunga-bunga, pelangi di matamu.

1. Saya tulis impian saya. Sudah belajar sungguh-sungguh, berlatih keras dan makan makanan bergizi seperti sosis So Nice. Tapi hasilnya nilai saya tidak sampai 550. Well, tidak sepenuhnya gagal, karena saya sudah berusaha.

2. Saya tidak tulis resolusi. Tidak belajar, tidak ada usaha. Benar-benar tidak ada tujuan mau nilai berapa. Yang penting ikut test saja. Kalau skor tinggi sukur, kalau tidak ya sudah. Mengawang-awang. Walaupun pada akhirnya saya dapet skor lebih dari 550, tetap tidak ada kepuasan, karena dari awal kita sudah tidak punya standar. Semacam jadi orang atheis, tapi akhirnya masuk sorga.
Resolusi yang tidak tercapai sepenuhnya adalah lebih baik daripada resolusi yang gagal. Namun resolusi yang gagal pun ternyata lebih baik daripada tidak punya resolusi sama sekali.
***************

Alhamdulillah beberapa rencana saya di tahun 2011 banyak yang tercapai, walau tidak semua. Yang  jelas saya sudah tidak berlindung di bawah rumah milik orang tua, atau numpang makan nasi dari periuk Ibu lagi. Yang tidak tercapai misalnya, gagal ngegebet Laura Basuki, karena ia akhirnya nikah dengan pria lain (*tendang2 samsak, nangis sambil peluk rice cooker*).

Okay, here we go. Rencana 2012.

0. Gain 20,000 USD
Yang saya maksud di sini aset, bukan pendapatan. Dengan status gembel teladan yang masih punya hutang di Warteg Jaya, rasa-rasanya impian ini bakal jadi bahan tertawaan. Berarti yang harus dicari jauh lebih besar dari itu. Tapi saya kenal seseorang yang bekerja dari Odesk, dengan bayaran 27 USD per hour! Bekal dia hanya PHP5 Certification dan beberapa certificate yang menurut saya gampang didapat. Jadi, saya rasa impian ini masih bisa tercapai. Amin.

Mari meneladani Muhammad. Ia ditinggal mati Ayahnya saat masih dalam kandungan. Umur 6 ditinggal mati Ibunya. Berjuang hidup dengan menggembala kambing dan berdagang ikut pamannya ke negeri Syam (masih kecil udah sering ke luar negeri). Umur 25 tahun bisa kasih mas kawin 100 ekor unta merah, yang harga seekornya sekitar 200 dinar (1 dinar kira-kira 4 gram emas = 2,000,000 IDR). Kalikan saja, 100 * 200 * 2,000,000 IDR = 40 billion IDR. Umur segitu punya aset 40 milyar IDR! Hla situ !? Skripsi belum kelar, beli sempak aja masih minta duit ke orang tua. #nomention #ppffftt

Tapi jangan menyerah. Sandiaga Uno saja pernah bangkrut sampai ke ubun-ubun, setelah di-PHK saat umurnya 27 tahun. Namun sekarang ia masuk dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia menurut Forbes, dengan total aset USD 660 juta. Semuanya mungkin. Singkirkan secepatnya mental menjadi pegawai. Belajarlah dari Rasulullah. Mulailah bisnis Anda. Jadilah pengusaha!

1. Write 2+ posts/month.
Menulis yang kiranya bisa menginspirasi orang lain, atau benar-benar bermanfaat, di blog ini. Kalau blog saya satu lagi, saat ini sudah ada 2200 postingan, tapi sampah semua. Mirip status Facebook abege. Hahaha.

2. Being minimalist.
Agak sulit, karena standarnya nisbi. Yang penting ada beberapa hal yang sudah saya mulai. Having less. Uncluttering. Less task, more done. Simplified life. Saya pikir masyarakat kita terlalu kompleks. Konsumtif, mengurusi hal-hal yang tidak perlu. Menganggap semuanya penting. Mengidap compulsive hoarding disorder. Kita butuh solusi, dan saya pikir being minimalist adalah jawaban dari sebagian besar masalah.

Nowadays, every single problem in our society can be solved using only a terminal and full root access (Prabowo Murti, 2011)


Beberapa rencana lain yang kurang penting (seperti deketin Frida Lidwina) tidak saya tulis di sini. Selamat membuat rencana ya.. :)

PS : Cerita mengenai mahar Muhammad berupa 100 unta merah sebenarnya patut dipertanyakan. Dari referensi yang saya baca dari karya Abdul Mun'im Muhammad Umar, yang terjadi adalah unta mahar tersebut hasil pemberian Khadijah pada Abu Thalib, dan jumlahnya hanya 20 ekor unta. Cerita yang populer di masyarakat kita tersebut (walau kurang valid), tetap saya tampilkan bersamaan dengan hitung-hitungan nominalnya guna mendapat efek dramatis nan persuasif bagi pembaca. Saya kan pedagang, ingat?



1 komentar:

speak now or forever hold your peace

About Me