Menulis (Untuk Orang Lain) Itu Sulit

Bismillah

Salah satu resolusi di tahun 2012 ini adalah publish minimal 2 tulisan di blog ini setiap bulan. Untuk bulan ini, saya belum menulis apa-apa. Buntu. Padahal, bulan Maret berakhir tak sampai seminggu lagi. Sekadar informasi bagi para ummat fanatik blog prabowo murti dot com, saya memiliki lebih dari 1 blog. Salah satu dari beberapa blog tersebut memiliki hampir 2400 tulisan, yang saya mulai sejak tahun 2007. Jika dihitung kasar, ~2400 tulisan selama ~4 tahun adalah ~600 tulisan per tahun, atau ~50 tulisan per bulan.

Pertanyaannya, mengapa sulit sekali hanya untuk menulis 2 saja (ya, cukup 2 saja) per bulan di blog ini?

Untuk menjawab pertanyaan yang sepertinya sepele tersebut, mungkin kita harus menilik lebih jauh alasan saya membuat resolusi tersebut. Saya ingin menginspirasi orang lain. Dari tulisan, harapan saya, kita bisa lebih punya makna bagi sebanyak mungkin orang. Bermanfaat. Tidak tak berguna. Bukannya hidup tanpa arti. Beban seberat ini, tidak saya rasakan saat menulis di blog dengan 2400 tulisan (untuk sementara kita sebut blog 2400 tulisan ini dengan sebutan Blog Paling Keren Dunia Akhirat).

Kadang, saat malam hari, saya baca-baca lagi Blog Paling Keren Dunia Akhirat, dan mengunjungi halamannya secara acak. Misalkan 1 halaman berisi maksimal 7 buah tulisan, maka akan ada 2400/7 = ~340 halaman dalam Blog Paling Keren Dunia Akhirat. Saya kunjungi saja halaman 170. Pertengahannya. Saya lihat judul-judul postingan di situ. Menjadi Agen Pulsa. Prosedur Transfer Dengan Phone Banking Salamuamalat. Today's Log. Ryoko Hirosue: Akankah Karirnya Kembali Memuncak? Saya bergumam dalam hati. Ini saya yang tulis, kah??

Kalau mau lebih acak lagi, kadang-kadang saya hanya menemukan sebuah tulisan dengan judul, tanpa isi. Misalnya, "Listrik Padam" atau "Capek Habis Jualan". Sudah. Cuma begitu saja. Saya bertanya-tanya, "Ini blog atau tempat update status Facebook?!" Kadang-kadang absurd sekali isinya.

Di Blog Paling Keren Dunia Akhirat, saya tidak punya target. Tidak punya tujuan menulis yang pasti. Lepas. Terserah. Mengikuti kata hati. Menulis semau, sebisa, dan sesempatnya. Benar-benar tanpa tekanan. Blog Paling Keren Dunia Akhirat bagai buku diary sahaja. Hanya Anda yang membacanya, atau orang yang kebetulan tahu letaknya dan punya rasa ingin tahu yang besar. Tidak perlu editor, tidak perlu dikomentari, tidak perlu merasa takut untuk dihakimi. Blog Paling Keren Dunia  Akhirat adalah cerminan bahwa saya suka menulis. Apa saja.

Lain halnya dengan blog ini, saya perlu minimal 3 jam hanya untuk menghasilkan 1 (satu) buah tulisan. Tiga jam! Waktu selama itu saya gunakan untuk menulis draft, untuk kemudian saya edit kembali berkali-kali. Apakah pilihan katanya tepat? Apakah maksud tulisan akan tersampaikan? Apakah ada kata yang salah eja? Apakah nanti tidak menimbulkan kontroversi? Apakah nanti akan ada komentar negatif yang saya terima? Siapakah saya yang seenaknya membuat tulisan dengan tema seberat ini?

Dulu beberapa saat setelah saya publish tulisan dengan judul Operasi Payudara, tak lama Ibu saya SMS, "Kita itu kemarin bukan ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK), tapi Dokter Spesialis Bedah (SpB)". Alamak! Ternyata Ibu juga baca blog ini. Cemmasss... Atau saat saya menulis tentang BBM Bersubsidi di Bensin Hanya Untuk Orang Kismin, saya butuh waktu berhari-hari, dan draftnya bahkan sudah berganti beberapa kali, lalu saya juga minta pendapat beberapa teman untuk kasih masukan sebelum tulisan diterbitkan. Rumit sekali hanya untuk menghasilkan 1 tulisan saja!! Memangnya saya ini harian nasional?!?

Dari situ, saya belajar satu hal sederhana.

Salah satu penghambat kita menulis adalah bukan karena tidak pandai menulis. Tapi lebih karena ada perasaan ingin dipuji, takut salah. Semakin kita mengharap respon positif dari para pembaca, semakin sulit sebuah kalimat terangkai. Kita menjadi penulis untuk orang lain. Jangan menulis untuk orang lain. Menulislah untuk diri sendiri. Cukup.

*****

Hahahaha. Saya pakai triknya Samuel Mulia saat tidak punya ide untuk kolom Parodi di Kompas. "Kalau lagi buntu, tulis saja alasan mengapa Anda buntu saat mau nulis." Oke, masih 1 tulisan lagi untuk bulan ini. Cemungudh kakaa!

8 komentar:

  1. Hmmm, ane menulis untuk diri sendiri aja nggak produktif, apalagi untuk orang lain :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, nulis itu jangan seakan-akan kena kejar-kejar editor buku. Yang santai.. :)

      Hapus
  2. huwaaa, mak jleb2, postingan di blog saya kayaknya kebanyakan curhat, doenggg...
    Thanks bow, mari meningkatkan kualitas tulisan step by step :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siappp.. Mbok ya posting tutorial, coding, or apa kek gitu.. Wekekekekek..

      Hapus
  3. Sebagai penulis tergalau sekabupaten Sleman, saya suka kalimat-kalimat anda di pargraf terakhir. Menarik.
    Terima kasih! *bawa pom2*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penulis tergalau sekabupaten Sleman? Siapa ya? Oh, iya, terima kasih juga sudah dibawain pom-pom.

      *makan nasi pake lauk pom-pom*

      Hapus
  4. mm,,, ya kalou mau dapet traffic gede ya kudu dipikirin juga apa yg kira-2 sering dicari orang,, contoh,, video artis ato apalah,,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe. Soal traffic digenjot di situs satunya lagi aja, yang ada Google Adsensenya :D

      Hapus

speak now or forever hold your peace

About Me