Pekerjaan Yang Enak

Bismillah

Apa sesungguhnya hakikat pekerjaan yang enak itu? Apakah pekerjaan yang gajinya melimpah ruah? Kantornya dingin pakai AC mewah bin megah lantainya bertingkat-tingkat sampai mencapai langit? Ataukah yang sudah menjamin kehidupan si pekerja, berikut keluarganya, kalau bisa hingga hari kiamat kelak?

Hakikat pekerjaan yang enak, yang sering kita lupakan, ialah pekerjaan yang masih memberikan kesempatan pada kita untuk dekat pada Tuhan. Adakah saat kita bekerja, kita masih bisa diberi kesempatan sholat berjamaah di masjid, memakai hijab, dan beribadah sesuai dengan apa yang kita yakini? Adakah pekerjaan kita, masih memberi kita keleluasaan sholat sunnah fajar, yang bandingannya adalah dunia dan seisinya? Ataukah di saat orang baru pulang dari masjid di subuh hari, kita justru malah sibuk tergesa mengejar bis, kereta, atau mulai memanaskan kendaraan?

Coba direnungkan kembali, apakah semua itu benar-benar sepadan? Kalaulah kita rela menukar dunia yang seperti mimpi ini, dengan hal yang abadi dan tak terbatas, bukankah kita ini termasuk orang-orang yang bangkrut?

Coba dipikirkan kembali, Tuhan manakah yang kita sebut Ilah itu? Apakah Tuhan yang kita sebut berulang namanya, yang Dzatnya hanya satu tiada dua apatah lagi tiga, yang Menjamin rizki kita bahkan sejak sebelum kita terlahir? Ataukah sebetulnya kita ini sedang membikin-bikin ilah-ilah yang lain?

1 komentar:

  1. youtu.be/7q39p-ojmFw Barang siapa yang dunia menjadi ambisinya (hammah), Allah akan jadikan Kefakiran di depan matanya, urusannya Allah Ceraiberaikan, yang ia dapatkan tidak akan melebihi apa yang Allah Tetapkan. Barang siapa akhirat menjadi ambisinya, Allah Jadikan kekayaan di dalam jiwanya, urusannya Allah Sederhanakan, dunia akan datang kepada dia (HR Ibn Majah 4105)

    BalasHapus

speak now or forever hold your peace

About Me