Kedatangan dan Keberangkatan

Bismillah

Walau sama-sama berada di bandar udara, mengapa suasana di dua tempat tersebut berbeza?

Di Kedatangan tempat duduk banyak kosong. Hanya ada supir taksi gelap yang mencoba sedikit peruntungan dengan menggaet pelancong yang tak mahfum mata angin. Namun di Kedatangan ada pelukan, rekahan senyuman bagi yang lama tak bersua, dicampur sedikit celingak celinguk mencari wajah yang dikenalnya di antara puluhan orang lain. Kombinasi mata memicing, dadah-dadah senyum plus mata berbinar, peluk cipika cipiki, jabat tangan erat disertai gerakan tangan naik turun tanda keakraban. Sesekali, di Kedatangan ada teriakan anak 7 tahun memanggil Ayahnya sambil berlari menyambut sosok lelaki tua seperti kelelahan bekerja lama di negeri orang.

Di Keberangkatan ada sendu karena jadwal pesawat yang tertunda. Ada penantian lama, hingga orang sampai baring-baring ketiduran di lantai, menggadaikan rasa malu dengan pegalnya betis karena lama berdiri tak kebagian kursi tunggu. Ada teriakan tak sabar dari calon penumpang yang sudah berjam-jam terabaikan tak jelas nasib. Ada petugas maskapai yang berusaha menenangkan, tapi bingung mau bicara apa. Di Keberangkatan ada kesedihan karena kehilangan, yang entah lama entah sementara. Di Keberangkatan penuh dengan berat hati. Di Keberangkatan sebenarnya lebih banyak tidak enaknya.

Di Keberangkatan ada perpisahan. Di Kedatangan ada perjumpaan kembali. Di Keberangkatan walau ada senyum, namun ada pahitnya sedikit. Di Kedatangan ada tangis haru bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me