ALatieF

Bismillah

Apa yang terbayang di benak Anda saat mendengar tentang musholla di dalam pusat perbelanjaan? Boleh jadi, sebuah ruangan sempit di basement yang pengap dan bau, dengan fasilitas ala kadarnya, aksesnya sulit, ditambah dengan posisinya yang dekat dengan tempat buang hajat. Mungkin musholla dalam mall inilah cerminan sebenarnya kondisi umat Islam di negeri (yang katanya) gemah ripah loh jinawi ini : terpinggirkan.

Nah, buang jauh-jauh paradigma tersebut, karena saya akan bercerita tentang sebuah masjid di dalam mall. Yap, Anda tidak siwer atau salah baca, dan saya juga tidak salah tulis. Namanya Masjid ALatieF. Masjid ini memang berada dalam sebuah pusat perbelanjaan Pasaraya Grande milik pengusaha kondang, Abdul Latief, yang juga mantan Menteri Tenaga Kerja (beliau juga pemilik Sarinah di Thamrin). Berlokasi di Gedung A Lantai 5, luas masjid ini mengambil seperdelapan dari keseluruhan luas lantai.

Masjid ALatieF, layaknya sebuah masjid, juga mengadakan sholat Jumat dan kajian-kajian bersama ustad/ustadzah yang mumpuni. Sebut saja Prof Dr KH Didin Hafidhuddin, KH Abdullah Gymnastiar, (Aa Gym), M Arifin Ilham, dsb. Pasaraya Grande sendiri berlokasi di dekat terminal Blok M. Keluar dari shelter transjakarta Blok M, Anda tinggal keluar sedikit dan berjalan kaki.

shelter transjakarta Blok M
Petunjuk jalan di Pasaraya
Masjid ALatieF ini tidak beroperasi selama 24 jam (kecuali ada acara khusus seperti kajian atau pernikahan). Jadi seandainya sedang "tutup" bisa jadi karena bukan waktu sholat atau di atas jam 8 malam. Fasilitas Masjid ALatieF cukup lengkap, mulai dari tempat wudhu yang terjaga kebersihannya, loker untuk penitipan barang/alas kaki, mukena/sarung untuk yang tidak membawa perlengkapan sholat, sampai perpustakaan. Saya sudah berkali-kali ke sini, tapi masih takjub pada keindahannya. Respon pertama pasti, "Yang boneng aje lu gan? Ada gituh masjid di dalem mall?!"

Lorong depan

Langit-langit masjid ALatieF (keadaan lampu tidak menyala)

Perpustakaan Masjid ALatieF

Karpet yang tiada sambungan (wow)

Tempat wudhu lalaki sejati

Suasana sholat Jumat di masjid ALatieF

Pemandangan ke luar

Lokasi di samping Pasaraya Grande (nggak tahu mau bikin apaan)

Saya jadi ingat salah satu hadits (*benerin sorban dan pasang jenggot palsu*) yang bunyi lengkapnya begini.

Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Musa bin Ali dari Bapaknya ia berkata, saya mendengar Amru bin Ash berkata, "Rasulullah saw mengutus seseorang kepadaku agar mengatakan, "Bawalah pakaian dan senjatamu, kemudian temuilah aku." Maka aku pun datang menemui beliau, sementara beliau sedang berwudlu. Beliau kemudian memandangiku dengan serius dan mengangguk-anggukkan (kepalanya). Beliau lalu bersabda: "Aku ingin mengutusmu berperang bersama sepasukan prajurit. Semoga Allah menyelamatkanmu, memberikan ghanimah dan dan aku berharap engkau mendapat harta yang baik." Saya berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidaklah memeluk Islam lantaran ingin mendapatkan harta, akan tetapi saya memeluk Islam karena kecintaanku terhadap Islam dan berharap bisa bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka beliau bersabda: "Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang Shalih." (HR. Ahmad 4/197. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)

(dikutip dari Sebaik-baik Harta, di Tangan Orang Yang Sholih)

Orang Islam duit banyak kudunya punya mangpaat besar buat sesama. Hla kita?? Tiap 3 bulan sekali gonta-ganti hengpon tapi giliran ditanyain rekening haji aje kagak punya! Pegimane urusannye..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me