Nyangkut (di Masa Lalu)

Bismillah

Beberapa hari yang lalu, di pabrik ada pertukaran tempat duduk. Karena saya akan mulai belajar mengembangkan aplikasi untuk iOS, akhirnya semua buruh yang terkait pengembangan aplikasi bergerak, "dikumpulkan" berdekatan supaya komunikasi jadi lebih lancar. Di atas meja tidak ada yang perlu saya pindahkan, hanya laptop dan sebuah monitor vertikal. Nah, giliran yang punya dokumen segunung, tempat arsip, post-it, gunting kuku, kotak pensil, sepatu, sampai boneka, jadi ribet mau pindah. Entah siapa yang mulai nyeletuk begini,
Susah pindah meja kerja itu penanda orangnya susah move on!
Kayaknya banyak juga tipikal yang "nyangkut" (di masa lalu) begitu. Terlalu PW (posisi wenak?) dengan status quo. Nggak mau gerak walau hanya sekadar bergeser. Ya nggak salah-salah amat sih, mungkin sebabnya karena benar-benar punya masa lalu yang buruk. Bisa karena perceraian orang tua, trauma masa kecil, kecelakaan hebat, kerusuhan, melihat sendiri saudara/keluarga/teman baik mati mengenaskan, dikhianati pasangan, batal kawin, dan masih banyak lagi sebab lainnya.

Nyangkut (di masa lalu) ibarat kita terlanjur mengunjungi diri kita di masa tua dengan mesin waktu, terus mesinnya rusak. Mau balik ke tahun-tahun sebelumnya sudah nggak bisa. Lalu tinggal meratapi nasib saja. Terlanjur tua dan sebentar lagi mati, tanpa bisa melakukan apa-apa. Menyesal.

Tapi, sembari memperbaiki mesin waktu dan berusaha memutar masa, bisa jadi kita menemukan indahnya hidup di diri kita saat ini. Dan lambat laun, keinginan untuk kembali ke djaman djebot akan sirna dengan sendirinya. Ujung-ujungnya, kita akan tetap bahagia, bagaimana pun kondisi saat ini, tanpa perlu mengenang memori masa silam.

Yang nyangkut-nyangkut begitu emang nggak enak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me