Bismillah
Ibu saya sering bercerita semisal beliau habis dibantu oleh orang lain. Pada tahun 90-an kami tidak punya uang untuk kembali pulang ke rumah, dari mengunjungi keluarga kakek di Jawa Tengah. Tiket kapal yang sudah dipesan jauh-jauh hari (rute Semarang - Pontianak) dikembalikan karena kondisi kapal yang harus masuk galangan. Pilihan satu-satunya adalah menggunakan pesawat dari bandara Soekarno Hatta di Jakarta. Dari Jawa Tengah ke Jakarta, kami harus naik kereta (atau bis, saya lupa). Pada saat itu memang transportasi tak semudah dan semurah sekarang.
Di tengah jalan, saya diberi uang Rp 10 ribu oleh orang tak dikenal. Plus buah anggur. Dan dengan tambahan senilai Rp 10 ribu itulah uang kami bisa cukup untuk membeli tiket pesawat pulang. Benar-benar momen yang pas dan tanpa terduga. Tak habis sampai di situ, setelah tiba di bandara, kami diantar gratis dengan taksi, oleh orang yang satu pesawat. Alhamdulillah.
Saya kira, cara Tuhan untuk Menyampaikan nikmatNya pada kita adalah sebuah cara yang unik. Pernahkah Anda tiba-tiba bingung mau makan di mana? Dan memutuskan untuk secara acak menaiki motor ke sembarang arah, dan tiba-tiba stumbled on warung ayam bakar atau nasi uduk dan memutuskan untuk makan di situ? Mungkinkah, sekali lagi, mungkinkah, itu adalah bagaimana Tuhan Mempertemukan pemilik warung dengan rizkinya hari itu?
Bukan itu saja. Orang tua kita sering dibantu orang lain, mungkin sebagai tanda dari Tuhan bahwa perkara bantu-membantu itu tidak mesti langsung bin direct. Anda membantu seorang Ibu yang tak Anda kenal di tengah jalan, dan kali lainnya Ibu Anda akan dibantu oleh seseorang juga. Boleh jadi pula, yang membantu beliau juga orang yang seumuran dengan Anda. Bukankah semangat kebolehjadian seperti demikian itu indah? Anda membantu Ibu orang lain, dan orang lain akan membantu Ibu Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace