Bismillah
Iri adalah salah satu fitrah manusia. Lihat tetangga beli kulkas baru, iri. Lihat teman ganti gadget baru, iri. Lihat seseorang yang tidak kita kenal menang undian 1 milyar, iri (padahal tidak kenal). Melihat orang lain mendapat nikmat sedangkan kita tidak, itu mungkin membuat hati sakit. Tapi perkara nikmat dunia itu sebetulnya tidak pantas untuk dijadikan bahan iri. Karena apapun yang kita lihat, dengar, dan rasakan di dunia, semuanya fana dan tidak abadi.
Kita semacam sedang tidur dan bermimpi di dunia, dan akan benar-benar dibangunkan pada saat pintu dunia setelah kematian dibuka. Apapun yang terjadi di dalam mimpi adalah bukan kenyataannya. Yang patut membuat kita iri bukanlah pencapaian duniawi seseorang, melainkan amalan-amalannya.
Mengapa orang bisa tilawah satu juz per hari, sedangkan kita satu lembar saja malas? Mengapa orang bisa sedekah banyak, bisa hafal quran, bisa senantiasa sholat berjamaah di masjid, punya wawasan yang luas soal agama, bisa bangun di sepertiga malam terakhir, bisa tahan puasa sunnah seminggu dua kali, bisa mengatur waktu dengan baik, bisa menjaga kehormatan dan lisannya, dan bisa-bisa yang lain.
Ramadhan sudah dekat. Yuk mari ah yes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace