Peringkat Dua

Bismillah

Jaman sekarang semuanya serba kompetitif. Anak umur 5 tahun harus sudah bisa baca tulis. Di SD diajarin bahasa perancis, les komputer, dan tari balet. Nilai mata pelajaran harus A semua. Generasi 10 tahun yang akan datang adalah produk yang tumbuh dari sistem pendidikan yang lumayan amburadul.

Setiap orang berlomba untuk menjadi juara pertama. Podium terlalu sempit untuk lebih dari seorang. Dunia seolah tak punya tempat untuk medioker. Coba bayangkan, ada anak dimarahi hanya karena mendapat peringkat dua. Padahal sekelas isinya 40 orang. Jadi, yang dilihat hanyalah mengapa anak tidak bisa mengalahkan si peringkat pertama, bukan apresiasi bahwa senyatanya ia telah mengalahkan 38 orang.

Kita ini seringkali terjebak dengan metode yang tekstual, protokoler, birokratif, prosedural, nan berbelit-belit. Contohlah sholat berjamaah di masjid. Mendapat jatah shof ke-2 toh cukup prestatif, dibandingkan masbuk, apatah lagi yang tidak mau sholat di masjid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me