Hidroponik

Bismillah.

Sudah sekian lama di rumah, ada skill tambahan baru. Mobile apps development, dan bercocok tanam dengan metode hidroponik. Oke kita bahas yang terakhir dulu.

Sebetulnya sudah lama punya "hobi" bertanam. Cuma karena bolak-balik tanaman mati terus, jadi tidak terlalu serius digarap. Hanya sekadar senang lihat yang hijau-hijau. Mulai dari karena ditinggal pulang kampung, kena makan tikus, sampai hama. Makin ke sini tren berkebun di lahan sempit semakin terkenal, lalu sempat berpikir untuk buat rak hidroponik menggunakan pipa PVC di depan teras.

Eits, tapi tunggu dulu. Kalau gagal lagi, uang bisa habis banyak. Maka kita mulai dengan sistem wick. Sistem sumbu. Tapi bukan sumbu kompor. Modalnya 95 ribu saja. Sudah lengkap dengan nutrisi AB mix, bibit, netpot 9 berikut flanelnya, rockwool, sampai bakinya juga. Intinya sudah siap pakai. Lumayan murah untuk belajar dan uji coba.

Instruksinya pun cukup jelas. Tapi malang tak dapat ditolak, untung tak mampu diraih. Ada saja kegagalan demi kegagalan yang menghadang. Mulai dari bibit yang tidak tumbuh sempurna, hingga dimakan binatang saat malam. Dari situ mulai masuk grup HITARA, Hidroponik Tangerang Raya. Mulai tanya-tanya. Oh ternyata masalah A sebabnya B. Issue C sebabnya D. Dan seterusnya.

Dari situ mulai lagi dengan skala yang lebih besar.

hidroponik sistem wick
Dimulai dari sistem wick. Kisaran 90-100 rb per paket

Kata Markonah, "Ya Allah Mas, mau makan kangkung 9 batang aja ribet."

Mudah-mudahan lahan 1 hektar dimulai dari 9 batang ini.

Alhamdulillah panen perdana juga. Pecah telor. Pas dimasak, rasanya sama aja sih. Nah, berlanjut menggunakan sistem yang lebih kompleks. Pipa PVC.



Gagal karena terlalu ringkih, hanya menggunakan PVC 3/4 inch sebagai penyangga.
Panen kangkung


Pakcoy lemes belum mandi wajib.
Sebagian kasih tetangga, walau tidak banyak

Kesalahannya lumayan banyak di fase ini. Mulai dari tiang penyangga yang tidak kuat sampai pindah tanam yang terlampau lama sejak semai. Selain itu AB Mix nya juga sepertinya kurang bagus.

Perubahan yang terjadi setelah ini ada beberapa.

  • Tiang penyangga ganti besi hollow 3x3. Harus ke tukang las. Lumayan sih ongkosnya, tapi dari situ ane belajar banyak. Bahwa selanjutnya tidak butuh bantuan juru las lagi. Udah tahu caranya. Haha.
  • AB mix dan bibit ganti merek. Ini sedang dicoba pakai yang dari Panah Merah.
  • Metode semai berubah. Setelah semai langsung kasih sinar matahari. Kepekatan nutrisi dibesarkan sedari awal.
  • Dan lain-lain.
Foto-fotonya sebagai berikut.

Agar tidak mengganggu tetangga, ngebor PVC di dalam ruangan tertutup.

Ini generasi 180 netpot dengan panjang pipa 240-270 cm
Sepertinya dimakan binatang. Tapi apa? Target panen 85% dari jumlah yang disemai = 153.

Mungkin itu dulu sebagian kecil ceritanya. Target selanjutnya jadi 300 netpot, alias ketambahan 120 lubang tanam (masih ada sisa tempat sedikit di pagar). Semoga lain waktu bisa update lagi. Buat yang juga sedang menggeluti hobi serupa, boleh komen dan tukar pikiran.

Wassalaam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me