Bismillah.
Sosmed itu penuh dengan realitas yang jauh dari apa yang ditampilkan. Bahkan mungkin malah sebaliknya. Orang yang benar-benar kaya, akan cenderung untuk menutup diri dari popularitas. Sangat perhatian kepada informasi yang sifatnya pribadi. Takut ketahuan orang pajak juga, mungkin?
Saya curiga, akun sosmed yang suka pamer harta dan hidupnya terkesan isinya jalan-jalan terus, adalah kumpulan orang-orang dengan masalah kejiwaan, yang aslinya pusing memikirkan cicilan dan hutang. Bukankah sering kita lihat, selebritas sosmed yang tertangkap membual karena tak ingin terlihat kismin di mata para penggemarnya?
Mungkin memang benar segitiga maslow tentang kebutuhan manusia yang suka "mengaktualisasikan diri". Bahwa keinginan untuk menonjolkan pencapaian itu menjadi urgensi bagi sebagian besar orang. Tapi untuk sebagian (kecil) yang lain, mengabadikan momen dengan mengunggahnya ke sosmed (dengan harapan mendapatkan sebanyak mungkin jempol) bukan menjadi pilihan.
Jadi teringat tentang Walter Mitty yang mencari film negatif yang hilang, sampai ke puncak Himalaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace