Pengalaman Mencari Pekerjaan

Bismillah

Tulisan ini hanya sekelumit pengalaman saya yang mungkin berguna bagi para pencari kerja (khusus fresh graduate/ entry level/ no experience). Segala kritik / saran membangun silakan cantumkan pada bagian komentar. Jangan lupa, ini hanya pendapat pribadi (plus info/saran dari temen2 yang sudah terjun di dunia kerja. Thanks to @bluefooz, Kresna, Afie ireng, @booedy, Mas Wahyudi, Mas Fuad, dll)

0. Persiapan
Siapkan kelengkapan dokumen seperti ijazah, transkrip nilai, kartu identitas, CV, dan hal lain yang perlu. Jika Anda melamar pada perusahaan swasta, boleh jadi dokumen seperti kartu keluarga, akte lahir, dan lain-lain tidak akan ditanyakan. Khusus untuk CV...
  • Persiapkan sebaik-baiknya karena kita akan gunakan untuk lebih dari 1 macam lowongan. Tips meracik CV yang baik sepertinya sudah banyak dibahas di milis/situs pencari kerja. Intinya, posisikan diri Anda sebagai HR perusahaan yang membaca puluhan/ratusan CV per hari. Apakah Anda tertarik pada CV dengan 15 halaman yang membosankan? 
  • Jangan mencantumkan hal-hal yang tidak relevan pada CV. Contohnya, Facebook page, Skype ID, YM ID, account plurk, twitter, dan puluhan social media lain yang Anda ikuti. Pada salah satu lowongan yang pernah saya lihat, bahkan ditulis dengan huruf kapital : "KAMI TIDAK PEDULI ANDA HOBI MAIN GITAR/FUTSAL/BALET, YANG PENTING ANDA BISA CODING JAVA" :D
  • Gunakan alamat email yang bonafit. Jangan seperti abege labil : cewek_imoet_bangetzz89 at yahoo dot com. Bila Anda punya domain pribadi, itu lebih keren, misal : mail dot prabowomurti dot com. Ehem.
  • Formal Education jangan terlalu berlebihan (hingga TK). Cukup pendidikan terakhir saja. Jika angka IPK agak bagus, silakan cantumkan juga sebagai daya jual.
  • Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan. Kegiatan karang taruna selama 2 bulan kurang fit dengan lowongan web programmer, misalnya.
  • Untuk membuat CV lebih maknyus, cantumkan portfolio. Misal, project apa yang Anda pernah selesaikan, atau mungkin kegiatan ilmiah di kampus yang buat fakultas bangga, atau skripsi. Jika Anda membuatnya secara online, cantumkan url-nya.
  • Selalu urutkan prestasi/pengalaman/pendidikan mulai dari yang paling baru.
  • Pada bagian paling atas, tempatkan nama dan nomor telepon yang mudah dihubungi (beserta alamat email).
  • Sediakan CV dalam berbagai macam versi. Ini berguna bila Anda ingin melamar pada posisi dengan job desc yang berlainan, tergantung company yang dilamar, dsb.


1. Apply, apply dan apply.
Sudah tidak zamannya lagi bawa-bawa map sambil keliling-keliling dan bertanya di pos satpam "Maaf Pak, apakah di perusahaan ini ada lowongan?". That's sooo Si Doel Anak Sekolahan. Daftar saja di situs untuk pencari kerja seperti jobsdb.com dan jobstreet.com, search bidang pekerjaan yang Anda inginkan, dan notifikasi akan dikirim setiap hari. Tips dalam melamar via jobstreet/jobsdb.
  • Jangan terpaku pada requirements. Artinya, mungkin ada 1-2 hal yang Anda gak bisa penuhi (misal pengalaman coding, nilai IPK, experience minimal xx years, dll), tapi jangan menyerah! Apply saja, karena toh tidak ada ruginya. Boleh jadi Anda masih fresh graduate, tapi mungkin portfolio Anda menjanjikan. Satu hal penting : perusahaan tidak bisa mendapatkan karyawan superman.
  • Akan ada additional information yang harus Anda isi, seperti cover letter (tidak wajib), dan (ini yang penting) expected salary. Silakan tanyakan pada teman yang sudah bekerja di industri serupa, standar gaji di perusahaan sejenis. Jangan pernah mengisi dengan angka yang rendah! Isi saja tinggi2 dan beri check pada pilihan "negotiable".
  • Ketahui profil perusahaan. Perusahaan besar/punya nama belum tentu bagus, dan sebaliknya, perusahaan yang kecil mungkin masih baru (startup) tapi salary dan pengalaman bisa dapet banyak. Selain itu yang perlu jadi pertimbangan : seberapa sering pegawainya keluar (resign) masuk? Apakah pekerjaannya manusiawi? Seberapa bagus/banyak clientnya?
  • Tanya pada nurani Anda : apakah ini pekerjaan yang saya harapkan? Boleh jadi gajinya tinggi, tapi mungkin work environment gak bagus, Anda dibebani pekerjaan yang selalu "kejar tayang", dsb.
  • Setelah apply, bawa handphone Anda ke manapun, kamar mandi, di perjalanan. Minimalisir keadaan Anda tidak bisa dihubungi.


2. Interview
Jika Anda dihubungi untuk proses interview, selamat! Itu berarti perusahaan sudah hampir deal dengan Anda. Anggap saja sudah 90 persen. Tips ketika interview.

  • Persiapkan diri Anda, jangan telat! Karena bakal bikin citra negatif. Attitude Anda kelihatan di sini. Rapi dalam berpakaian, disiplin waktu, sopan. Anda mungkin pintar, tapi bila personalities jelek, silakan bikin perusahaan sendiri.
  • Mungkin dalam sehari Anda bisa punya jadwal interview lebih dari 1. Jawab dengan santun di telpon kalau memang jadwalnya bentrok,  "Maaf, saya sudah ada janji dengan company lain, bisa minta lain waktu Mbak?"
  • Hafalkan nama semua orang yang menyambut Anda (termasuk interviewernya ya), misal OB, Mbak-mbak di depan (apa ya istilahnya? Receptionist?), satpam, dll. Ini akan berguna nanti...
  • Ketika disuruh menunggu, bersabarlah. Hindari image yang tidak baik seakan-akan Anda tidak siap wawancara.
  • Selama pengalaman saya diwawancara, sepertinya pertanyaan-pertanyaan kaku seperti "ceritakan tentang diri Saudara" atau "apa yang saudara ketahui tentang tanggung jawab/deadline/dll?" tidak pernah ditanyakan. Yang ada, pertama-tama interviewer akan menjelaskan secara singkat tentang profil company mereka (kebalikan dengan tips2 interview yang bilang kalo Anda harus sudah paham betul perusahaan yang akan dilamar), dilanjutkan dengan penjelasan job description posisi yang Anda lamar, beserta culture work perusahaan (jam kerja, libur, makan siang di mana, dll). Intinya adalah, pertanyaan untuk Anda hanya singkat-singkat. Contohnya, "Anda lahir di mana?" atau "Anda skripsi tentang apa?". Atau misalnya, alih2 ingin tahu bahwa Anda ini seorang pekerja keras, interviewer tidak akan tanya "Apakah Anda seorang pekerja keras?" tapi mungkin "Mengapa Anda lama sekali di kuliah/skripsi/project X?". Tapi kurang tahu juga ya, mungkin di BUMN/perusahaan negara nggak sama.
  • Bisa terjadi Anda diberi semacam test tertulis untuk menguji skill. Jangan terlalu gugup semisal Anda ingin mengisi posisi web programmer, namun ternyata diberi soal .NET (yang Anda tidak paham). Kosongkan saja, dan isi semampu Anda. Untuk posisi programmer, logic/kemampuan analisis lebih penting daripada bisa bahasa tertentu (karena baca manual/dokumentasi gak bakal makan waktu lama).
  • Ada 2 kemungkinan di interview pertama. Anda langsung "fit" oleh si interviewer, dan di akhir wawancara beliau langsung menyodorkan kontrak kerja, atau ngomongin gaji. Hati2, Anda gak perlu jawab tawarannya saat itu juga. Pikirkan matang2 di rumah dan bilang "saya akan beri keputusan besok pagi". Ini membuat Anda merasa lebih yakin. Kemungkinan kedua, interviewer merasa Anda kurang fit sama lowongan (mungkin Anda benar2 melakukan kesalahan fatal saat wawancara), sehingga mereka bilang bakal menghubungi Anda lagi beberapa hari ke depan. Ini taktik saja, mereka berharap ada kandidat lain yang lebih baik (atau dengan expected salary yang rebih rendah. Maklum, perusahaan adalah institusi ekonomis). Jangan berkecil hati, karena peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan sebenarnya sangat-sangat besar kalau sudah diundang interview :)
  • Jangan lupa bilang terima kasih atas kesempatan yang diberikan. *salaman*


3. Negosiasi gaji
Nego gaji bisa jadi akhir dari perburuan Anda. Di sini, kita main tawar-tawaran kayak di pasar, cuma dengan gaya yang lebih mbois nan indehoy.. #apasih Oke, kita mulai dari expected salary (gaji yang diharepin), informasi yang turut Anda masukkan saat mendaftar ke lowongan tertentu.
  • Standard gaji yang dikeluarin Kelly Service nggak bener2 presisi. Nyatanya, banyak yang digaji jauh di bawah angka2 mereka. Saya nggak tahu ya mereka menetapkan segitu atau diambil dari survey (tapi kayaknya gak mungkin). Tapi bolehlah sebagai sedikit gambaran..
  • Industri menentukan. Telco, perbankan, oil, customer goods, jadi incaran karena memang kasih gede (dengan resiko load kerja kadang di luar batas nalar manusia. Ya lembur, sabtu-minggu masuk, 24/7 service, lebaran jadi bang toyib, dll)
  • Info dari temen yang sudah gabung di bidang yang sama = sangat membantu. Gak usah malu2 nanya, tapi ya bisik2 aja, gak usah "ngobrol angka" di twitter...
  • Perusahaan yang udah mapan biasanya punya standar sendiri, jadi kita gak bisa apa2. Tapi santai, bukan berarti perusahaan yang baru buka lapak nggak berani kasih banyak loh. Pernah suatu kali, saya ditelpon dan langsung disuruh masuk kerja besok pagi. "Ya Mas, kita sudah oke, kita berani kasih nominal yang Mas minta..." padahal perusahaannya nggak pernah kedengeran tuh?
  • Job title turut menentukan, tapi nggak mutlak, karena beberapa company agak kurang bisa menempatkan job title yang sesuai dengan kerjaan "apa aja soal komputer pasti bisa". Bisa dilihat kok dari requirementnya.. Maka dari itu, penting untuk tanya job descnya apa saat interview. Belum tentu job title mentereng tapi salary ikutan mentereng..
  • Mark up angkanya lebih tinggi sehingga saat ditawar, jatuh2nya nggak rendah2 banget.
  • Komponen gaji itu macam2. Basic salary rendah bukan berarti take home pay rendah. Intinya tanya sedetail-detailnya. Yang umum pasti didapat adalah tunjangan kesehatan (tanyakan apakah full atau penggantian sekian persen?), asuransi kecelakaan/jiwa, THR 1x gaji (sekali setahun), pajak ditanggung, dan basic salary (expected salary kita sudah masuk di semua komponen utama ini). Komponen lain misal bonus, uang transportasi/penginapan bila ke luar negeri/kota, komunikasi (pulsa HP), dll. Jangan terpikat dengan iming2 'bonus' besar akhir tahun yang nominalnya nggak tentu (biasanya cara HR untuk menutupi basic salary yang rendah).
  • Do the math. Misal perush A kasih 5 juta sebulan, sedang B cuma kasih 4 juta. Tapi, B ada medical insurance, bonus akhir tahun, plus tunjangan ini itu. Belum di B kita nggak ada istilah lembur, probation cuma 2 bulan, habis itu gaji naik tiap 9 bulan, dll. Perlu dihitung ulang..
  • Perhitungkan hal-hal yang tidak bisa diuangkan. Misal jatah libur, jam kerja, lembur, transportasi ke kantor, biaya kontrak/kos di daerah situ, dll. Tanyakan juga bila perusahaan menentukan masa percobaan (probation) sekian bulan (biasanya digaji lebih kecil).
  • Terakhir, "money can't buy happiness". Jargon basi, tapi ampuh surampuh. Mungkin Anda bisa dapet high salary, tapi apakah pekerjaannya manusiawi? Apakah Anda dipaksa stress, dengan jatah libur yang terus dipotong? Terkadang disuruh kejar tayang hingga jam 2 pagi? Pertanyaan besarnya: do you really enjoy the job? Kalo nggak, ngapain ngejar tambahan 1 juta sebulan tapi tiap pulang kerja badan seperti dilindes truk? Ngapain gaji tinggi-tinggi tapi tampang jadi kelihatan lebih tua 10 tahun? Apa yang dikejar? Apa.. yang.. dikejar?

4. Menolak tawaran perusahaan
Mungkin terkesan naif "hari gini? nyari kerjaan susah.. Sukur2 bisa keterima, walau gak sesuai nurani, terima aja.." Ya kadang ada saja yang bikin nurani gak sreg. Mungkin company profilenya gak sesuai, mungkin salarynya mentok di angka yang rendah (gak cukup buat hidup layak, semisal di kota besar seperti Jakarta), mungkin jobnya memang gak match sama skill, dan lain-lain.
  • Apapun alasannya, sampaikan saja apa adanya (tentu dengan bahasa santun) ke HR/pimpinan perusahaan. Mereka udah terbiasa kok dengan penolakan (harusnya).
  • Kalau alasannya soal salary, mungkin Anda bisa sedikit negosiasi agar angkanya sedikit naik. Bilang saja terus terang. Tentu saja nggak sambil gebrak meja, naik ke atas kursi, nunjuk muka HR, teriak2 di dalem ruangan "duit segini di Jakarta makan apa woi?!" Hohohoho.. Terlalu ekstrim ya contohnya? Biasanya kalo HRnya ngerti, mereka bakal pertimbangkan lagi. Di sini emang skill dagang agak maen. Tapi kalo masih mentok juga, ya apa mau dikata. Masih banyak lowongan yang lain. Santai.. :)
  • Sangat mungkin terjadi, Anda sedang nego dengan 1 company, eh datang tawaran dari another company. Bingung? Santai. Ingat, Anda gak harus buru2 ambil keputusan. Bisa bawa pulang, bandingin pake tabel, hitung2 pake kalkulator, searching lebih detail dari internet tentang company yang dibandingkan, dan tidak lupa berdoa agar diberi yang terbaik.
  • Tak kalah penting, jadilah orang yang tahu berterima kasih. Anda tahu, perusahaan keluar uang yang tidak sedikit untuk scanning CV banyak pelamar, pasang iklan di sana-sini, HR mati-matian nyocokin kandidat mana yang paling bagus. Effort mereka sangat-sangat besar. Setidaknya ucapkan terima kasih, dan JANGAN SOMBONG. Mentang-mentang Anda udah sign kontrak di company yang lebih maknyus, jangan meremehkan orang HR karena muka Anda bakal diingatnya sampe ke dalam kubur. Masih ingat soal nama-nama yang harus Anda hafal? Gunakan seperti ini, "Sampaikan salam hormat saya ke Pak Butet Keretajasa (OB), Mbak Juminten (receptionist), Mas Joko Anwar (interviewer 1st), Mbak Lidya Kandou (interviewer 2nd), dan Pak Bondan (Direktur)"

5.  F A Q

Apa yang harus disiapkan dalam memulai job hunting?
Yang pasti niat, usaha gigih, mental sekeras baja, selebihnya tinggal berdoa dan minta didoakan orang tua.

Udah apply di banyak vacancy, tapi nggak satu pun yang dipanggil. Apa yang salah?
Jangan segampang itu menyerah. Coba cek lagi CV Anda, apa sudah mantap? Coba cek expected salary, mungkinkah terlalu jauh tinggi dari standar? Kalau semuanya Anda pikir sudah oke, mungkin tinggal berdoa dan bersabar. Jangan langsung semudah itu banting harga dengan menurunkan expected salary.

Apa yang salah dengan mengejar high salary, walau kerja bagai dicambuk?
Sekali lagi, tergantung selera. Kalau Anda tipe workaholic plus BUB (butuh duit banget), silakan.. Postingan ini mungkin terlalu filosofis, saya minta maaf.

Sedang nego di perusahaan A, dikasih sesuai ekspektasi. Tapi rasanya masih pengen apply ke tempat lain yang bisa kasih salary lebih tinggi.. Solusi?
Penyebabnya mungkin pertama: expected salary terlalu rendah alias salah pasang label harga. Akibatnya, sesuai hukum permintaan/penawaran, job interview bakal membanjiri. Ini karena kesalahan dalam memberi value pada diri sendiri. Kalau sudah begini (kalau memang masih yakin di tempat lain masih ada yang mau nawar lebih tinggi), cari-cari alasan untuk menolak (misalnya gak sesuai dengan job desc yang dibayangkan, dll). Kemungkinan kedua: Anda memang benar-benar tamak :D Expected salary Anda sudah tergolong tinggi untuk fresh graduate, tapi masih mau apply-apply lagi. Kalau begini terus, sampai mampus pun nggak akan ada habisnya. :D

Apa ciri-ciri job yang bagus?
Hlo? Kok tanya saya? :D

2 komentar:

  1. Akhirnya, kita akan ketemu dengan pekerjaan yang sesuai dengan diri kita. Cepat atau lambat, sadar atau tidak :D

    BalasHapus
  2. jangan terlalu banyak memberikan data dimana saja kita bekerja karena nanti di anggap kutu loncat :P

    BalasHapus

speak now or forever hold your peace

About Me