Bismillah
Cukup sering, kalau tidak bisa dibilang sangat sering, ada tetangga yang meninggal. Mungkin karena padatnya penduduk, jadi hampir setiap minggu ada penyelenggaraan sholat jenazah di masjid. Fenomena yang menarik untuk diperhatikan, selain setelah sholat jenazah yang menyolatkan dikasih amplop berisi sejumlah uang, adalah jumlah jamaah sholat jenazah biasanya berbanding lurus dengan siapa dan kontribusi apa yang pernah dibuat oleh si mati semasa hidup.
Ambil contoh, ketika kemarin kakak dari salah satu imam sholat berjamaah (dan pengurus masjid) meninggal. Yang menyolatkan ramai sekali. Pun hanya sekadar "kakak", bukan yang bersangkutan. Respect orang timbul karena ini adalah keluarga dari orang yang punya pengaruh dan peran besar pada masjid, jadi sudah selayaknya kita berbondong-bondong datang menyolatkan.
Maka, boleh jadi cara mengukur life achievement seseorang itu sebetulnya mudah saja. Bukan uang, harta, atau seberapa tinggi jabatan kita. Bukan pula seberapa banyak jejeran karangan bunga penuh basa-basi di beranda rumah. Namun, seberapa banyak orang yang akan menyolatkan kita, mengiringi kepergian kita dengan doa, dan merasa kehilangan yang betul-betul kehilangan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace