Bismillah
Arti namanya, kata bini ana, kurang lebih "pemimpin yang cerdas, cantik seperti bunga azarine". Panggilannya Arin. Lahir tanggal 3 Juni 2017, menjelang pemilu. Eh, endak ding. Itu sih anaknya Iwan Fals.
Ane hanya bisa berharap yang terbaik, karena ana yakin ana tidak akan bisa menjadi orang tua yang sempurna seratus persen. Namun ana percaya anak yang lahir di tengah kesulitan dan nestapa, maka akan tumbuh menjadi pejuang. Begitu juga sebaliknya, jika anak tumbuh dalam gemerlap harta dan kemewahan, maka akan menjadi manjawan atau manjawati.
Walau masih terbata-bata, tiap ana ngaji ana berusaha di dekat anak. Pengennya supaya jadi hafidzah nan memasangkan mahkota di surga untuk kedua orang tua. Konon katanya, Sultan Murad II, ayah dari Muhammad al-Fatih, tiap hari mengajak anaknya pergi ke pantai. Di sana beliau menunjuk ke arah selat Bosphorus, seolah berkata "Nak, suatu hari nanti engkau akan menaklukkan Konstantinopel".
Kita pun, sebagai orang tua, harusnya percaya bahwa suatu saat nanti agama ini akan besar bersama kehadiran anak kita. Minimal jangan sekadar jadi PNS. Kalau 10-20 tahun lalu orang belum berpikir bahwa menaklukkan dunia itu tidak perlu orang banyak. Sekarang tinggal sediakan puluhan ilmuwan untuk membuat roket canggih atau pesawat tempur handal, dan konflik Palestina pun terselesaikan.
Insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace