Bismillah
Melihat juru las bekerja, ane kok jadi mikir, sebetulnya banyak sekali pekerjaan di dunia ini yang punya resiko tinggi. Perhatikan, tangannya yang hitam kotor, balutan plester di beberapa ruas jari, dan tiap gores luka yang masing-masingnya ada cerita tersendiri. Terjepit, berdarah, kesetrum, tentu sudah menjadi makanan tiap hari.
Mungkin dengan begitu rejekinya menjadi amat sangat mendatangkan keberkahan. Walau valuasi tak seberapa, tapi cara mendapatkannya termurnikan dengan kekotoran tangannya. Bukan kayak orang-orang berdasi yang korupsi, yang pakai kemeja mahal, jam tangan mewah, dan parlente bin embois pakai mobil lengkap dengan supir (walau hutang ratusan juta dan kena kejar-kejar orang bank).
Kita itu termakan ilusi bahwa pekerjaan yang mentereng identik dengan uang banyak dan halal, padahal justru harus semakin hati-hati. Waspada dengan jebakan betmen, tipu-tipu, dan segala trik penghalalan segala cara ala setan bin iblis. Dan sebaliknya, tangan kotor bukan berarti rejekinya juga kotor.
Iseng, ane nanya mantan bos yang sekarang pindah kantor sebelah. "Elu kalau pensiun mau ngapain?" Dia jawab, "Guwa mau jadi juragan mi ayam!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace