Mengejar Keabadian

Bismillah.

"Mas, jangan posting yang ngeri-ngeri lah," kata bini ane. Haha.

Mungkin karena pengaruh wabah, orang jadi makin sensitif. Padahal, kita ini menghadapi kematian hampir setiap hari. Dan, seperti yang sudah pernah ane tulis beberapa tahun lalu, ane juga sempat mengalami yang namanya "keder karena mau mati". Dua kali pulak. Apalagi waktu itu belum kawin, belum sempet skidipapap dubidubidam asek asek jos.

Pengalaman "keder karena hampir mati" ini harusnya kita alami lebih sering. Hiduplah menantang bahaya, kata Nietzcshe. Siap mati artinya lebih siap lagi menjalani hidup.

Filosofi macam apa itu?

Ya filosofi ane lah. Kalau ndak setuju, silakan bikin blog sendiri. Haha.

Suatu kali, di atas kapal yang berlayar di laut kurang lebih 2 hari, ane pernah satu perjalanan dengan tetangga. Beliau ini tentara angkatan darat. Badan gede bin keker. Dan ini tentara beneran tentara ya, bukan level administratif atau yang kerja di balik meja. Dia terjun dari pesawat, pegang senjata berat, hal-hal semacam itu.

"Om, pernah nggak, sedekat ini dengan kematian?" tanya ane penasaran, sambil merapatkan jari telunjuk dan jempol, tapi nggak ketemu, kayak rasa kangen kamu dan perhatian dia.

Si Om lalu cerita tentang pengalamannya naik pesawat TNI di atas hutan di Aceh. Waktu itu masih musim GAM. Tiba-tiba, ditembakin dari bawah coy pake senjata otomatis.

Drededededededededet... Cing cing cing klontang! Suara logam beradu.

"Di situ aku mikir Wok, kayaknya aku bakalan mati. Eh, ndak taunya, slamet... " katanya dengan logat Jawa kental kayak kopi dua sendok airnya setengah gelas.

Tentara itu, setiap hari mempersiapkan diri dengan hal terburuk: pulang tinggal nama. Tapi setiap hari pula, mereka lolos. Lama-lama jadi terbiasa. Harusnya kita belajar hal yang sama. Belajar untuk siap mati setiap hari.

Captain Barbossa pun lama-lama capek hidup abadi. Makan tapi nggak kenyang. Kembung tapi tetep haus.

Bayangkan orang-orang yang sudah tua, yang 80-90 tahun umurnya. Mereka itu mempersiapkan kematian sudah seperti apa? Sakit, operasi, sembuh, sehat lagi. Sakit, operasi, sembuh, sehat lagi. Terus aja gitu. Mereka mengejar keabadian. Di dunia, mereka tahu mereka tak abadi. Percuma mengejar keabadian. Lebih baik pulang. Ke surga. Ke tempat asal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me