Kemarin tidak sengaja menghapus tulisan terakhir, yang judulnya "No Title". Bercerita tentang "kesyukuran" kami sebagai keluarga kecil, perasaan campur aduk karena masa depan pabrik yang tak tentu, dan beberapa hal yang menggelisahkan kalau tidak ditulis lainnya. Untungnya Markonah sudah selesai baca.
Salah hapus karena UI/UX Blogger memang perlu improvisasi.
- Ketika kita selesai mengedit pada draft tulisan, maka tulisan akan dicatat sebagai tulisan "terbaru", sehingga posisinya akan bergerak ke urutan pertama. Animasi "bergerak ke urutan teratas" inilah yang bikin salah klik. Sehingga tombol delete yang harusnya untuk draft, menjadi ke postingan terpublikasi terakhir.
- Seharusnya untuk penghapusan "single post", akan ada konfirmasi dengan kalimat kurang lebih seperti ini: "Anda akan menghapus post berjudul 'No Title'. Tulisan yang dihapus akan hilang selamanya. Yakin?" ditambah dengan button OK berwarna merah dan Cancel dengan jarak yang cukup. Ini memastikan tidak salah hapus.
Kalau di GCP atau Github, jika kita mau hapus instance atau repositori, diwajibkan untuk mengetik ulang instance ID atau nama repositorinya. Supaya tidak terhapus karena ketidak sengajaan.
Eh, ini tadi mau nulis apa sih sebenarnya?
Oh, kematian blog.
Blog bisa mati dengan banyak sebab. Domain yang tak diperbarui. Konten yang buntu tak terupdate. Atau ya bisa juga karena yang empunya memang sudah meninggal dunia. Tidak ada penerus. Tak ada kepanjangan tangan.
Padahal konten blog itu bisa mahal harganya. Punya valuasi, sedemikian sehingga, sebetulnya bisa diwariskan. Akan sangat disayangkan jika konten yang sudah susah payah dibuat hampir sepanjang usia, dibiarkan terpendam begitu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace