Tiap-tiap orang, mungkin punya spot tersendiri di rumah, sedemikian sehingga betah berlama-lama di spot itu. Bisa jadi ruang tamu dengan sofa empuk, kamar tidur dengan jendela yang besar, roof top, atau mungkin meja kerja lengkap dengan perlengkapan untuk streaming game. Bahkan, kalaupun tidak ada cukup tempat di "dalam" rumah, di "luar" rumah pun sebenarnya bisa jadi tempat yang pas untuk merenung, menikmati hidup. Entah sambil minum kopi, atau merokok.
Buat saya, tempat itu adalah ruang tamu kami. Lebih tepatnya disebut "ruang multifungsi" karena jarang sekali ada tamu datang. Tidak difungsikan sebagai ruang televisi, karena tidak ada televisi. Tidak pula garasi motor, soalnya sejak bikin pagar akhirnya motor ditaruh di luar saja, dibiarkan kehujanan bin kepanasan.
Momen penuh kedamaian itu hadir di pagi hari. Saat matahari sedang hangat-hangatnya. Alhamdulillah langit-langit yang tinggi membuat ruangan ini seolah luas. Sambil berbaring di karpet tipis, melihat ke dua buah jendela kecil di atas yang ditembus aliran sinar surya. Warna keemasan masuk dan jatuh di samping rak buku sederhana yang sudah kehilangan jati diri aslinya: penyimpan buku atau penampung segala pernik?
Kadang bingung juga, kok rasa satisfying-nya sedemikian, padahal cuma sekadar karena cahaya?
The golden line from the sunbeam through the small hole windows. Go on basking in the glory of things that we don't understand. We are happy anyway.
Tuhan sudah sangat baik kepada kami. Nikmat yang tak terlukiskan. Alhamdulillah.
Sebentar lagi ruang tamu akan bergeser menjadi ruang produksi risol aselole
BalasHapusAmar Garden bentar lagi gunting pita.
Hapus