Get Some Fresh Air

Bismillah

Arti frasa "get some fresh air" kalau di luar negeri mungkin betul-betul berarti udara yang sungguhan segar. Di Jakarta, alih-alih udara segar, kalau keluar rumah malam-malam bisa bonus paru-paru basah. Kalau di luar negeri kita cari udara segar misalnya karena suntuk, atau perlu inspirasi. Di Indonesia, kita ke teras rumah kok ya malah supaya bisa nyalain rokok. Ngawur.

Slipi Petamburan, jam 11 malam. Kos terlalu berisik untuk dipake tidur. Resiko punya kos yang harganya jauh di bawah harga normal adalah, penghuninya biasanya juga aneh-aneh. Ada yang baru tidur jam 3 pagi, ada yang semalaman begadang nelpon sambil haha-hihi, ada pula yang membunyikan lagu-lagu norak berselera rendah dari speaker seharga 100ribu perak sehingga suaranya bikin telinga gatal. Belum ditambah lagi pemilik kos yang tidak konsisten: dulu katanya kos murni untuk laki-laki sahaja, dan dia akan sering ke kos untuk kontrol. Apa lacur, kamarnya sendiri pun akhirnya disewakan, dan menghubungi kita cuma di awal bulan untuk menagih uang sewa. Benar-benar kondisi yang tidak kondusif untuk mengembangkan kepribadian. Hijrah ke tempat yang lebih baik sepertinya jadi solusi.

Kalau mawut begini, biasanya jadi kondisi paling ideal untuk menulis. Kalo kata Raditya Dika, semua tulisan yang bagus berasal dari kegelisahan yang tulus. Gelisah karena memikirkan hutang yang di akhir bulan ini baru terlunasi seperenamnya. Gelisah karena kalau lihat truk gede membayangkan punya bisnis lancar yang distribusinya sampai harus pake kontainer. Gelisah tentang pekerjaan yang harus dimulai besok pagi. Gelisah bila SIM C yang hilang karena keteledoran Brigadir Nico S benar-benar tak kembali. Gelisah memikirkan cara menghilangkan kenangan buruk di masa lalu, dan bagaimana menceritakannya pada orang yang akan membahagiakan hidup kita.

Gelisah kalau-kalau semua hal matang terencana yang kita buat, tiba-tiba gagal hanya karena takdir berkata sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me