Tentang Finansial

Bismillah

Beberapa hari lalu sempet ngobrol sama Tika, temen sepabrik, soal DP rumah. Kemarin sempet ngobrol singkat dengan Bayu, teman sepabrik, juga soal bagaimana cara ngatur duit yang bener. "Elu udah bisa nyicil rumah, guwa bilang sih elu ten steps ahead lah Bo kalau urusan duit.." kata Bayu begitu.

Ini menarik, karena sebenernya ane juga morat-marit kalau ngatur duit. Hutang banyak, cicilan gede tiap bulan. Bahkan mau beli gorden aja masih mikir-mikir, takut bulan depan nggak bisa makan. Ini masalah semua orang yang tinggal di negara yang nggak berusaha mensejahterakan rakyat dan nggak mikirin gimana caranya mengurangi kesenjangan sosial sih.. Tapi sekadar info aja, buat yang mau tahu gimana cara ane ngatur pengeluaran/pemasukan/investasi. Ini sekadar intro ya, kalau mau detail bisa japri nanti harga konsultasinya bisa diatur *macak perencana keuangan*

Pake Toshl
Toshl.com sebenernya bayar, tapi bisa juga gratis kalau nggak mau ribet. Ini tools yang membantu kita untuk mengatur pengeluaran dan pemasukan, sekaligus mengetahui pos-pos pengeluaran mana saja yang harus direm.

Belajar bisnis/jualan
Nggak akan selamanya kita jadi pegawai. Antara kena pecat karena sudah nggak produktif, resign karena bosan, atau kepentok usia dan harus pensiun.

Beli tanah, minimal nyicil
Nggak peduli di mana aja lokasinya, yang penting beli aja dulu. Sampe mati pun kita butuh tanah (buat ngubur), jadinya harga tanah nggak mungkin bakal makin murah.

Bikin tabungan haji
Paksain untuk daftar aja dulu, karena duit haji itu sebenernya bisa diambil lagi kalau kita BU (butuh uang). Biar semangat cari duit lagi..

Beli saham
Pelajari bagaimana investasi saham bekerja, pasar modal itu apa, dst. Tulisannya udah lengkap ane tulis di muhajirin.net/category/saham.

Beli emas
Porsi beli emas jangan banyak-banyak, ala kadarnya aja siapa tahu bisa buat mas kawin. #prikitiw

Jangan nabung banyak-banyak
Saldo yang banyak nggak jaminan di masa depan nilainya bakal segitu juga. Minimal tergerus inflasi. Kalau ada duit beliin stocks, tanah, atau emas aja.

Hemat, jangan beli barang konsumtif
Sebenernya yang penghasilannya gede di Indonesia itu banyak banget. Jumlah orang yang ngopi2 cantik di Starbucks, makan mewah di resto sambil checkin foursquare, rekreasi ke luar negeri, gonta-ganti gadget tiap 3 bulan sekali, itu bukan maen jumlahnya. Tapi kalau duit habis buat gaya-gayaan doang, ini sih salah kaprah kuadrat.

Perkara menahan diri dari membeli barang konsumtif itu memang luar biasa susahnya. Bukan kenapa-kenapa, banyak dari kita yang kalah dengan iklan, termakan bujuk rayu salesman, dan alasan-alasan lain seperti gengsi sesama teman/tetangga/keluarga/dll. Makanya kalau hidup udah gengsian, siap-siap jadi gembel.

Jangan sayang duit untuk hal produktif
Barang A harganya 10 juta, barang B harganya 200 ribu. Mana yang dibeli? Ya tergantung, kalau dengan barang A dalam waktu 2 bulan bisa menghasilkan 20 juta, dan barang B hanya jadi objek foto buat pamer di Facebook, mending beli A. Intinya lihat potensi pemasukan dibanding harganya.

Bergaul dengan orang yang tepat
Hindari teman yang terlalu hedonis. Tipikal yang gaya hidup bak keluarga cendana, tapi pemasukan seperti keluarga cemara. Kenapa menghindar? Karena boros itu penyakit menular. Banyakin temen yang hidupnya prihatin, banyak duit tapi low profile, nggak alergi makan di warteg atau naik angkot.

Bersyukur
Nggak kalah penting, kita harus tahu kapan bilang "cukup". Seringkali kita seperti nggak ada puasnya. Nikmatin dulu apa yang ada, nanti achievement berikutnya untuk dipikirkan kemudian. Sabar dengan rugi hari ini, sebagaimana kita menghargai keuntungan kemarin. Jangan banding-bandingin dengan harta orang, nggak bakal ada habisnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me