Krisis Kepemimpinan

Bismillah

Misalnya kita sedang dalam perjalanan, dan tidak bisa sholat di awal waktu. Ketemu masjid, kita berhenti sesaat. Biasanya, kalau bertemu dengan orang lain yang juga sedang atau akan sholat sendirian, kita mengajak untuk sholat berjamaah. Kalau kasusnya orang tersebut sedang sholat, kita tinggal tepok pundaknya dan ikut nempel di sebelah kanan agak ke belakang, menjadi makmum. Namun kalau kondisinya sama-sama belum sholat, nah di sini yang menarik untuk dibahas. Hohoho.

Kasus 1.
Si A datang, si B juga masuk masjid dengan wajah masih basah dengan air wudhu. Si A, yang enggan menjadi imam, akan iqomah seadanya. Supaya apa? Nanti kalau disuruh jadi imam, jawabnya "Ane kan sudah qomat tadi, ente aja yang jadi imam".

Kasus 2.
Si A dan B datang. Keduanya saling tunjuk, "Bapak saja yang jadi imam," lengkap dengan gerakan tangan mempersilakan ala orang Jawa. "Bapak saja," jawab salah satu yang lain. "Bapak saja, Pak," tak lupa sambil gerakan tangannya lebih halus dibanding yang pertama. "Bapak saja, Pak" begitu terus sampai waktu sholat habis.

Kasus 3.
Si A dan si B datang. Saling tunjuk seperti kasus 2 di atas. Begitu terus sampai 5 menit berlalu. Datanglah si C, orang yang jenggotnya lebat. Sempurna. Berasa bertemu malaikat penyelesai perseteruan, si A dan si B mempersilakan si C menjadi imam. Ternyata si C ini alirannya sesat, sholat maghribnya nggak baca syahadat dan sholawat, atau nambah rakaat jadi sembilan. Salah siapa pilih imam dari penampilan?

Kasus 4.
Si A, si B, dan si C datang hampir bersamaan. Tidak ada yang berjenggot, tidak ada yang bercelana cingkrang, tidak ada tanda-tanda atau simbol "keislaman" di antara ketiganya. Akhirnya, karena tidak ada komunikasi sama sekali, ketiganya sholat sendiri-sendiri. Ini emang yang paling konyol, sih.

Negeri ini sedang dalam situasi krisis pemimpin, ditunjukkan dengan sulitnya mencari imam. Coba lihat masjid-masjid, siapa yang jadi imam? Kalau tidak orang yang dituakan (entah karena tua beneran, atau biasa dipanggil Pak Haji walau belum berhaji), atau random sahaja begitu. Jarang kita lihat ada imam yang menjadi imam karena keilmuannya. Hampir tidak ada yang capable, dan kalaupun ada, pasti pakewuh (merasa tidak enak) dengan orang yang lebih tua/dituakan.

2 komentar:

  1. atau tunjuk2an berdasarkan usia..... "yang lebih tua aja yang jadi imam"

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Pak saya aja yang jadi imam, soalnya saya lebih ganteng daripada Bapak. Oke. Ya. Sip"

      *cari masjid laen*

      Hapus

speak now or forever hold your peace

About Me