Bismillah
Ketika kita pernah "merasa", dan tentunya ane anggap ini adalah hal manusiawi, doa kita tidak dikabulkan oleh Tuhan, maka boleh jadi yang salah adalah doanya. Contohnya tak usahlah yang jauh-jauh, minta jadi kaya. Kita ini sering lupa, seringnya minta uang 100 milyar rupiah. Yang benar adalah minta supaya bisa zakat 100 milyar rupiah. Hla kalau zakatnya saja 100 milyar rupiah, berarti kan duitnya minimal 4 trilyun?
Jadi, yang kita kejar itu bukannya "hasil jadi"-nya tapi asbabul dari doa-doa kita. Doa kok minta bisa kawin sama perempuan tertentu, yang cantik bin bahenol. Padahal, di samping si ceweknya belum tentu mau, kecantikan dan kebahenolan itu sifatnya semu nan sementara. Entar juga luntur. Kalau ente nggak percaya, tanya aja yang kawin sama artis!
Doa minta bisa berkantor di gedung bertingkat-tingkat, kalau kerja pakai kemeja mahal dan dasi, plus ruangan ber-AC. Padahal mereka-mereka itu malah pengen resign, karena gaji tak seberapa ditambah menu lembur setiap hari. Ujung-ujungnya wang sinawang. Begitulah kita itu. Jadi manusia tak jelas arah dan dipengaruhi nafsu.
Tanyakan pada diri ini, apakah doa kita itu sudah penuh kelaziman?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace