MRT

Bismillah

Jika ditanya, bagaimana cara tercepat menuju pabrik (yang jauhnya 24 km dari rumah), maka jawabannya adalah naik motor, tapi di jam 12 malam hingga 4 subuh. Naik kendaraan pribadi di luar jam tersebut adalah penitian menuju neraka. Bunuh diri. Pengerasan hati, karena di jalan bertemu dengan pengendara lain yang emosional. Mata melihat perkelahian dan adu mulut, belum lagi resiko kecelakaan karena terlalu lelah. Alhasil, menggunakan kendaraan pribadi tak lagi menjadi opsi. Selain itu, istri juga sudah melarang.

Rute menuju pabrik dengan transportasi publik saat ini bisa dibagi menjadi dua rute utama.
  1. Dari stasiun KRL dekat rumah ke stasiun di Jakarta.
  2. Dari stasiun di Jakarta menuju pabrik.
Untuk pulangnya, tinggal dibalik sahaja.

Di rute pertama, sepertinya tidak bisa ada improvisasi lagi kecuali rela merogoh kocek lebih dalam untuk naik kereta bandara (Railink) yang harganya Rp 35ribu sekali naik (soal Railink akan jadi topik tersendiri).

Di rute nomor 2, biasanya terlalu banyak drama seperti waktu tunggu yang lama, atau menye-menye bersama jurumudi ojek daring alias "Maaf Pak kejauhan / ban bocor / muter dulu / dan lain sebagainya". Alhamdulillah sejak ada MRT, hal tersebut bisa diminimalisasi.




Walaupun dengan MRT bisa menghemat waktu tak lebih dari 15 menit, tapi lumayan jadi game changer, berefek domino, collateral damage, apapun istilahnya, pada keseluruhan waktu tempuh.

Kok, bisa begitu?

Karena di rute nomor 1, jadwal kereta Duri - Tangerang yang 30 menit sekali memaksa keterlambatan 3 menit untuk menunggu 27 menit. Terlambat x menit mengharuskan menunggu (30-x) menit. Tak sepadan antara rentang telat dengan derita masa penantiannya. #paansih.

Ilustrasinya kurang lebih seperti ini. Jam keluar pabrik 21:00.

  1. Jalan kaki dari pabrik sampai peron MRT 7 menit.
  2. Karena malam, masa tunggu MRT maksimal 10 menit.
  3. Istora - Dukuh Atas dengan MRT makan 6 menit.
  4. Jalan kaki dari MRT Dukuh Atas hingga peron Stasiun Sudirman 5 menit.
  5. Masa tunggu di Stasiun Sudirman 10-15 menit (tak jelas, apalagi ketika jadwal kereta mulai kacau).
  6. Naik kereta dari Sudirman ke Duri 15-20 menit, tergantung penumpang di Tanah Abang (juga tak jelas).
  7. Pindah peron di Duri dari jalur 1 ke jalur 5 = 1,5 menit.
Total waktu sampai Duri = 34,5 menit hingga 64,5 menit. Jadwal dari Duri ke Tangerang mulai pukul 21:15, 21:45, 22:15, dan seterusnya hingga terakhir 23:45. Mengejar yang jam 21:15 sudah tak mungkin. Jadi memang harus pasrah pada Tuhan, Menakdirkan jadwal yang 21:45 atau 22:15. 

Oh, tulisan ini kan judulnya MRT, ya? Oke, tentang MRT.
  • Amat sangat membantu menghemat waktu tempuh, seperti ilustrasi di atas (yang kepanjangan dan berbelit-belit).
  • Nggak gimana-gimana amat. Okelah, bagus, bersih, cepat, tepat waktu, tapi mungkin ini karena ane sudah pernah naik moda transportasi yang lebih baik sekitar 5 tahun lalu di negara lain. Negara kita memang banyak ketertinggalan dan perlu pembenahan di banyak aspek.
  • Seharusnya ada eskalator turun juga, selain eskalator untuk naik. Ini bermanfaat untuk yang susah turun tangga, mungkin karena cedera lutut dsb, tapi tak cukup pantas untuk menggunakan lift prioritas untuk penyandang disabilitas, ibu hamil dan lansia. Sudah komen di fanpage nya juga tapi tak ditanggapi.
  • Aturan kiri diam kanan mendahului sudah lebih baik penerapannya. Apa mungkin karena penumpang MRT beda "kelas" dengan KRL? Penumpang MRT wangi-wangi, cantik dan ganteng (baca: lebih berpendidikan / teredukasi).
  • Tapping time tergolong lama karena masih pakai teknologi yg sama dengan KRL. Mesin gate-nya tidak secanggih Singapura atau Jepang yang sensor RFID-nya lebih cepat atau pakai bluetooth app di mobile phone. Tapping time yang lama ini berakibat pada penumpukan antrian. Mungkin dipikir orang Indonesia itu selow-selow, jadi beli mesin yang murah meriah aja..
  • Soal tarif, rasanya masih masuk akal dan relatif sepadan bila dibanding harus naik moda transportasi lainnya. Kopaja sekarang Rp 4ribu. Kalau TransJakarta masih disubsidi dengan tarif Rp 3500 semua rute.
Mungkin itu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me