Pendukung klub bola mayoritasnya penuh kelucuan dan bumbu humor. Agak sulit menemukan frasa yang tepat untuk menyampaikan ini, jadi kita gunakan istilah “lucu” saja. Istilah ini berkonotasi semi positif, agak ada sinisme sedikit, tapi tak sampai membuat tensi sekolam naik jadi 200. Mudah-mudahan.
Bagaimana tidak lucu?
Klub bolanya tidak kita kenal baik. Sering kali berada di negara lain, yang mengejanya saja kita susah. Bahasanya tidak paham. Dibela mati-matian seperti membela negara saat sedang perang. Daripada bela klub negara orang, masih cakep bela safira. Begitu, kan?
Saya sendiri suka menonton bola, tapi kalau soal klub mana yang harus didukung dan dibela, terpaksa golput. Ada perbedaan antara suka menonton pertandingan bola, dengan menonton klub yang dibela bertanding. Suka menonton pertandingan bola adalah orientasi seorang satisfaction hunter. Pemburu kebahagiaan. Terlepas menang atau kalah. Sedangkan suka menonton klub bola bertanding ada kecenderungan jadi stress, walaupun klub yang dibela menang. Hlo, sudah menang kok stress? Kayak mana itu?
Bayangkan orang kalau membaiat diri sendiri sebagai bobotoh, jakmania, atau bonek, bisa emosi lihat plat D, B, atau L. Jadi urusan plat nomor kendaraan saja bisa bikin orang melotot. Istilahnya Rocky Gerung,
AJAIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace