Railink a.k.a. Kereta Bandara

Bismillah

Kereta Bandara yang dioperasikan oleh Railink ini sebetulnya lumayan sepi. Railink sendiri merupakan usaha gabungan PT KAI dan PT AP II. Kalau diperhatikan, sebagian penggunanya adalah pekerja yang berdomisili di Tangerang, yang naik dari Stasiun Batu Ceper, dan turun di Stasiun BNI City di bilangan Sudirman. Ini adalah fakta menarik, bahwa kata "bandara" yang disematkan sebagai branding kereta ini, justru digunakan oleh orang-orang yang tidak ada kaitannya dengan bandara. Tidak bekerja di bandara, tidak berangkat ke atau dari bandara, dan bahkan tidak ada hubungannya dengan pesawat.

Sayangnya (atau justru, untungnya?), Railink menutup rute kereta dari Bekasi ke BNI City. Selamat tinggal penumpang pesawat dari Bekasi, tentu Anda sering dirundung ketidakpastian berperjalanan. Railink berdalih, ini untuk optimasi menjelang operasional kereta dari Stasiun Manggarai. Ah, bilang aja salah bikin kebijakan. Hla wong 4 kali sehari rute dari dan ke Bekasi gerbong kereta hanya diisi masinis sama kernetnya 2 orang.

Railink ini tarifnya boleh dibilang mahal. Bayangkan sebuah rute lurus dari SHIA, Batu Ceper, Duri, dan BNI City (Sudirman). Ambil contoh Batu Ceper ke Duri, yang berjarak 23 menit, harganya Rp 35 ribu. Namun Batu Ceper ke BNI City (melewati Duri), yang berjarak 33 menit, juga sama tarifnya. Lalu, berapa tarif dari Batu Ceper ke SHIA, yang jaraknya 12 menit? Sama juga, Rp 35 ribu!

SHIA - 12 menit - Batu Ceper - 23 menit - Duri - 10 menit - BNI City

Namun bukan plus enam dua namanya kalau tak cerdik cendikia. Ada istilah group booking, di mana pemesanan untuk lebih dari 10 orang calon penumpang, akan mendapat potongan harga sehingga tiket menjadi Rp 20 ribu sahaja. Jadi kalau lihat ada keramaian di depan konter seperti arisan, nah itulah mereka yang bersatu mewujudkan sila kelima Pancasila. Sampai ada group telegramnya. Sungguh berfaedah.

Aura kaya pun terpancar dari orang-orang ini. Sebetulnya naik KRL itu dari Batu Ceper ya bisa juga sampai Stasiun Sudirman, cuma bayar Rp 3 ribu. Namun kereta bandara versus KRL bukan semata perkara perselisihan harga, waktu tempuh, dan kenyamanan. Ini adalah perselisihan kelas sosial!

Aura kaya itu terpancar alami, walau orangnya tidak terlihat seperti orang kaya. Ini seperti Mark Zuckerberg yang cuma pake kaos. Atau beberapa orang anak yang berkerumun di sekolahan prestisius. Atau jika ente kebetulan sholat di masjid yang lokasinya di dalam perumahan elit. Aura kaya itu tidak terpancar dari seminar MLM. Beda, Bos.. Aura kaya itu secara naluriah akan terasa sendiri, bukan dibuat-buat dengan pakai jas atau sisiran rambut keluaran salon Bang Johnny.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me