Bismillah
Kita kecewa karena pemimpin tak sesuai dengan harapan. Namun apakah kita pernah berpikir bahwa sebetulnya pemimpin adalah cerminan dari mayoritas kita? Tidakkah kita sadar bahwa memperbaiki pemimpin hakikatnya adalah dengan memperbaiki tiap-tiap diri kita?
Pemimpin suka berhutang.
Berapa banyak kita beli mobil tapi nyicil? Berapa banyak dari kita yang memaksakan diri untuk ambil KPR tanpa peduli bahwa cicilannya akan mencekik leher? Lihat isi dompet kita, isinya kartu kredit, eh kartu hutang. Beli hape, ngutang. Beli makan pun kadang ngutang. Yang penting gengsi nomor satu. Jadi kebiasaan pemimpin yang berhutang itu ya cerminan kebiasaan kita berhutang.
Pemimpin suka impor, dan tak peduli dengan hasil produksi sendiri. Hla ya itu kan kita banget. Kalau lihat barang luar negeri apalagi dari aseng, karena lebih murah, pasti dibeli. Terlepas dari perlu atau tidaknya. Kita tidak punya mentalitas untuk membuat sendiri, memakai sendiri, dan bangga. Begitulah kita itu.
Pemimpin tak bisa bahasa Inggris.
Memangnya kita sejago apa? Padahal kita belajar itu sudah sejak kapan? Kita menghina kemampuan bahasa Inggris orang lain, padahal kita punya keengganan untuk meningkatkan skill berbahasa. Padahal ini tak kalah penting kalau mau komunikasi dan belajar hal lainnya.
Pemimpin suka pencitraan, misalnya dengan ngevlog dan lain sejenisnya.
Coba lihat sosial media yang kita punya. Isinya ya kurang lebih saja. Beli makanan mewah sekali sebulan pun pake difoto-foto. Jalan-jalan tak seberapa jauh pun perlu orang sedunia tahu. Berasa jadi selebgram. Walau belinya pake cicilan di Traveloka, dan setelah itu bingung mau bayarnya gimana.
Pemimpin tak bisa jadi imam sholat, dan kurang fasih dalam membaca quran.
Siapakah yang kalau disuruh jadi imam sholat maghrib berjamaah perlu didorong-dorong dulu pantatnya? Siapakah yang terbata-bata dalam membaca quran? Ya kita-kita juga. Masalahnya aib kita ini belum terekspose aja.
Pemimpin suka mengurusi hal-hal kecil, dan enggan terlibat dengan hal visioner.
Coba tebak, yang sering jadi trending di YouTube, Twitter, dan lain sebagainya: orang nggak bisa ngupas salak, gosip artis, prank-prank nir faedah. Itulah kita itu, dijejali oleh konten tanpa mutu, tapi ya ikut arus aja.
Semoga kita semua bisa berkaca, dan mempersiapkan bekal untuk menjadi pemimpin. Karena kita ini minimal memimpin diri kita sendiri. Memperbaiki pemimpin, dimulai dari memperbaiki diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace