Istilah "kaya tujuh turunan" sepintas terdengar tak masuk akal. Tapi coba kita hitung-hitung dengan gambaran kasar.
Tujuh turunan berarti hingga keturunan ke-7, masih kaya juga. Taruhlah definisi kaya yang dimaksud adalah kecukupan hidup dengan pengeluaran Rp 5 juta per bulan. Ini kita hitung per kepala. Artinya, keluarga yang di dalamnya terdiri dari suami, istri, dan 2 orang anak membutuhkan total Rp 20 juta sebulan. Jumlah yang relatif lebih dari cukup.
Kita bisa hitung dengan beberapa asumsi di bawah ini.
- Tidak ada perhitungan inflasi (karena tertutup oleh diversifikasi investasi jangka panjang).
- Satu keluarga terdiri dari 2 orang anak.
- Pernikahan terjadi di usia 25 tahun.
- Selisih waktu antara pernikahan dan kelahiran anak, diabaikan.
- Selisih usia anak pertama dan kedua, diabaikan.
- Satu keturunan memiliki rentang waktu hidup 70 tahun.
Level 1 : suami + istri = 2 jiwa.
Level 2 : dua anak, masing-masing menikah = +4 jiwa.
Level 3 : 4 anak, masing-masing menikah = +8 jiwa.
dan seterusnya, bisa dilihat bahwa mengikuti pola 2 pangkat n, dengan n = level keturunan.
Sehingga hingga level ke-8 (keturunan ke-7), maka total jumlah keluarga di atas adalah
256 + 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 = 510 jiwa.
Dengan asumsi di atas, maka untuk 510 jiwa membutuhkan
510 x Rp 5 juta x 12 bulan x 70 tahun = Rp 2.142.000.000.000,-
Dari perhitungan kasar di atas, kita ketahui bahwa untuk mendapat predikat kaya hingga tujuh turunan, seseorang harus mengumpulkan aset setara Rp 2,142 trilyun.
Demikian tulisan tidak penting kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
speak now or forever hold your peace