Survival Mode

Bismillah.

Dalam keadaan ekonomi yang serba tak pasti seperti ini, orang-orang yang "aman" bukanlah yang tajir melintir. Dan belum tentu juga orang-orang yang terlihat lemah secara finansial, hidupnya jadi berantakan.

Orang-orang yang menjaga arus keuangannya agar tetap positif tanpa harus memusingkan cicilan, menurut ane, itulah orang-orang yang mampu hidup dalam survival mode. Kalau uang masuk sebulan sedikit, sebetulnya tak masalah selama pengeluaran karena hutang tidak menggunung.

Coba bayangkan pebisnis yang modalnya sepenuhnya berasal dari pinjaman ke bank. Atau mungkin bahkan lebih kejam: rentenir. Sudah pasti pusing. Pendapatan menurun karena semua lini bisnis pasti kena. Tapi kan debt collector tak peduli. Mereka tahunya ya sebulan orang ybs harus membayar sekian belas juta.

Akibatnya bisa ditebak. Mungkin harus jual aset yang ada. Mobil, tanah, rumah, bahkan rice cooker sama nasi-nasinya. Semua demi bertahan hidup. Lebih tepatnya, bertahan agar tidak dikejar-kejar tukang tagih lagi.

Berbahagialah dan bersyukurlah orang-orang yang tak punya hutang. Yang tidak pusing dengan gali lubang tutup lubang. Kaya hati lebih baik daripada kaya harta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me