Agar Orang Tua Sehat

Bismillah.

Sering kali, kita sulit memahami orang tua, karena kita belum sampai di titik yang mereka capai. Kata lain, ya kita belum sampai setua mereka.

Dulu waktu berniat berhenti kerja dari pabrik, dengan alasan mau pulang kampung nemenin orang tua, mandor sama juragan pabrik balik tanya.

"Emangnya bokap lu umur berapa, Bo?"
"57, Pak."
"Yaelah, masih muda dong!"

Mungkin benar bahwa kita ini, sebagai anak, mikirnya kejauhan. Overthinking. Orang tua yang pensiun dianggap sudah tidak produktif. Tidak boleh bekerja. Tidak boleh nyetir, atau sekadar mengecat pagar menjelang lebaran. Padahal, orang tua menjadi tua dan sakit karena perlakuan dan pola pikir anak-anaknya yang sedikit keliru.

Kita menganggap kalau masa pensiun adalah masa "bersantai". Sholat berjamaah di masjid, baca quran, ikut pengajian. Aktivitas yang begitu-begitu saja. Padahal sebetulnya orang tua masih kuat untuk menjalankan aktivitas fisik yang lebih berat. Hla wong buat berangkat umroh atau haji saja masih kuat. Haji itu amaliah fisik. Lari-lari Shofa Marwah itu kisaran 3 kilometer.

Bahkan Harland David Sanders memulai waralaba KFC di usia 64 tahun!

Kesalahkaprahan kalau pikiran orang tua kita kungkung sedemikian sehingga bukan hanya mentalnya yang down, tapi juga jasadnya. Orang tua bisa jadi sakit beneran karena pikirannya dibuat melemah.

Tadinya kalau orang tua berkunjung ke rumah kecil kami di Tangerang, saya larang mengerjakan pekerjaan rumah. Tapi kok lama-lama kasihan. Nggak bisa bercocok tanam karena sempit, tidak ada ayam atau ikan. Betul-betul tidak ada hiburan karena kami tak punya TV. Bahkan mau nyuci piring makannya sendiri tidak boleh.

Akhirnya Ibu saya beliin pupuk sekarung sama polibag, buat nanem cabe. Bapak saya biarkan mau benerin jemuran di belakang. Biar ada kerjaan.

Semoga orang tua kita selalu sehat, kita senantiasa diberikan kemudahan untuk berbakti. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me