Akhirnya Ganti Hape Juga

Bismillah.

Hape lama rusak LCD-nya. Ini sudah yang kedua kali. Awal tahun 2020 lalu juga sempat diganti. Kamera belakang juga entah kenapa tidak berfungsi. Sudah coba diganti tetap saja. Tempat reparasinya juga sudah menyerah. Akhirnya dengan dana seadanya, beli iPhone 7 bekas dengan kapasitas 32 GB. Keputusan ini bukannya tanpa pertimbangan yang lama. Mau ganti sendal jepit saja harus buat proposal. Apalagi sekelas ponsel yang harganya lebih mahal.

Ponsel lama dibeli tahun 2015. Itu hampir 6 tahun lalu. Kalau buka WA bawaannya emosi. Lemot soalnya. Jempol sudah mengetik panjang. Tak tuk tik tuk... Sekitar 12 detik kemudian baru keluar apa yang kita ketik. Wow, mengetik lebih cepat dari bayangannya sendiri. Seperti Lucky Luke.

Kenapa mesti iOS / iPhone lagi?

Jawaban singkat: tuntutan pekerjaan. Platform laptop sudah Apple karena build iOS apps memang harus pakai Xcode. Tinggal gimana cari device yang mendukung tapi dengan anggaran rendah.

Beberapa pertimbangan: 

  • Cari yang keluaran 3 tahun lalu, karena secara teknologi masih bisa mengejar. Versi iOS nggak buluk-buluk amat.
  • Second berkualitas. Bisa dilihat dari beberapa store yang spesialisasinya di situ. Clue: ic*lor store, r3nanstore, pst*re, dll.
  • Kapasitas cukup yang 32 GB. Semakin besar, semakin mahal, semakin kurang bermanfaat juga karena tidak mencerminkan hidup minimalis.
Bismillah, semoga berkah.

Kata Aa Gym, harta kita kalau mau dilihat membawa berkah, lihat peruntukannya. Bikin kita mendekat kepada Tuhan atau malah justru menjauhkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me