Roti dan Sirkus

Bismillah.

Dalam sebuah seminar tentang stock market, teman saya pernah cerita tentang bagaimana menentukan pemenang pemilu. Kata dia, kecenderungan investor itu akan mengarahkan market condong ke paslon tertentu, sehingga dapat diprediksi siapa yang jadi presiden berikutnya (walaupun hari pemilihan masih lumayan jauh).

Image from Arnaud Jaegers

Pertarungan di ranah legislatif juga berdarah-darah. Tidak heran kalau banyak yang depresi dan mendekati hilang waras. Kalau dilihat-lihat, mayoritas masyarakat (mohon maaf) miskin tidak peduli Anda punya program apa di 5 tahun ke depan. Yang penting hari itu mereka punya beras. Jadi memang paling mudah bikin program yang kaitannya dengan perut.

Saya jadi ingat sebuah frasa dari Junius Juvenalis, seorang penyair Romawi dari abad ke-2 Masehi. Lengkapnya kurang lebih seperti ini.
Already long ago, from when we sold our vote to no man, the People have abdicated our duties; for the People who once upon a time handed out military command, high civil office, legions — everything, now restrains itself and anxiously hopes for just two things: bread and circuses

Yang diterjemahkan secara bebas menjadi "selama roti dan sirkus tersedia, orang tidak akan melakukan pemberontakan". Amat sangat wajar jika kualitas pemilih menjadi menurun, ketika yang jadi perhatian kebanyakan orang adalah makanan gratis dan jogetan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me