2026

Bismillah.

Satu tahun terlewati dengan kerja keras, keringat dan tangis. Perjuangan pendidikan 2 tahun akhirnya diselesaikan dengan keengganan menghadiri ritual formalitas. Stereotipe akademis yang dirasa ndak perlu-perlu amat buat didatangi. Bukannya tidak menghargai institusi, tapi mohon maaf kalau harus ambil cuti dari pabrik rasanya berat. Episodenya masih belum final, soalnya ijazah masih ditahan karena belum ada publikasi.

A photo from Jason Leung

Di tahun yang baru, tentu makin banyak harapan baru. Yang belum tercapai. Susah digapai. Untuk bangsa, keluarga, dan pribadi. Setahun itu waktu yang lama. Banyak hal bisa terjadi. Tapi bukankah kita diajari doa untuk mengawali hari? Dengan mensyukuri pagi. Menghirup udara dingin yang masih belum tercemar ambisi dunia. Mendengar tetesan air dari langit di pinggir jendela yang separuh basah. Dengan tidak terburu-buru menyesap udara untuk 365 hari dalam satu tarikan nafas. Mengatur ritme. Menuju puncak gunung dalam ribuan langkah kecil dan berpeluh, bukan satu lompatan raksasa.

Tabah pada percakapan dan hubungan yang tulus. Tidak melihat roti di keranjang orang lain dan mengabaikan remahan rengginang dalam genggaman sendiri. Tapi tak juga sampai pesimis dengan meredupkan lilin dalam badai. Yakin bahwa akan ada kenyataan baik yang belum diberikan Tuhan. Kalau tidak di dunia, di kehidupan setelah dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

speak now or forever hold your peace

About Me